Saturday, December 16, 2017

Daftar Ustadz Salafi Bermanhaj Lurus

Daftar Ustadz Salafi Bermanhaj Salaf Lurus
Daftar Ustadz Salafi Bermanhaj Salaf Lurus

AlQuranPedia.Org - Zaman yang begitu canggih saat ini membuat siapa saja bisa mengakses apapun dengan mudah, termasuklah di dalamnya ilmu agama. Ilmu agama adalah ilmu yang paling penting bagi setiap muslim. Saat ini sungguh tak terhindarkan bagi setiap muslim untuk menggunakan smartphonenya. Hal yang terpenting adalah bagaimana menggunakannya dengan baik. Smartphone bisa memasukkan kita ke surga, tetapi bisa juga memasukkan kita ke dalam neraka.

Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim. Belajar agama di internet sah-sah saja, boleh-boleh saja, apalagi di zaman canggih sekarang ini, di zaman serba internet dan internet. Apalagi banyak sekali yang sibuk dengan pekerjaan sehingga mungkin tidak sempat ke majelis ilmu. Akan tetapi yang perlu digaris bawahi adalah majelis ilmu tetap yang lebih utama, pahala jauh lebih besar di majelis ilmu, karena kaidah ‘ulama, “Ilmu itu didatangi, bukan mendatangi.”. Dan satu lagi yang penting dalam belajar agama dari internet adalah siapa yang menjadi guru kita. Guru yang kita ambil untuk belajar agama dan menjadi rujukan kita haruslah yang bermanhaj salaf, yang mengikuti para sahabat atau sekarang disebut dengan ustadz salafi.


Nah pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai daftar nama-nama ustadz yang bermanhaj salaf (salafiyyah). Loh kenapa harus salaf? Karena salaf itu artinya terdahulu, artinya pada tiga zaman keemasan Islam. Hal itu disebutkan Rasulullah pada haditsnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik orang adalah di zamanku (sahabat), kemudian orang sesudah mereka (tabi’in) dan kemudian orang sesudah mereka (tabi’ut tabi’in).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi ustadz-ustadz salafi lah yang mengajarkan kita untuk memurnikan tauhid kepada Allah Ta’ala dan menyebarkan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, memberantas segala macam bentuk syirik dan bid’ah serta kefanatikan terhadap golongan/madzab tertentu. Para asatidz kita inilah yang -insya Allah- menuntun kita di zaman keterasingan ini menuju kepada pemahaman agama yang benar kembali sesuai pemahaman para sahabat radhiyallahu ‘anhum, karena Al-Quran turun kepada mereka dan Rasul hidup di zaman mereka.

Berikut ini adalah ustadz-ustadz salafi yang bisa dijadikan rujukan dalam beragama, silahkan ambil ilmu dari mereka-mereka hafidzhahumullahu ta’ala ini.

Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas (murid Syaikh 'Utsaimin)
Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat (Pakar Hadits)
Ustadz Firanda Andirja (Pengajar Masjid Nabawi)
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal (murid Syaikh 'Utsaimin)
Ustadz Abu Yahya Badrussalam (Pakar Hadits)
Ustadz Ali Hasan Bawazier
Ustadz Subhan Bawazier
Ustadz Abdullah Taslim
Ustadz Aris Munandar
Ustadz Ammi Nur Baits
Ustadz Erwandi Tarmizi (Pakar Muamalat Kontemporer)
Ustadz Syafiq Reza Basalamah
Ustadz Khalid Basalamah
Ustadz Ali Ahmad bin Umar
Ustadz dr. Raehanul Bahraen (Dokter)
Ustadz Muflih Safitra
Ustadz Abdullah Roy (Pengajar Masjid Nabawi)
Ustadz Fauzan Abdullah
Ustadz Wahyudin Bahtiar
Ustadz Riyadh bin Badr Bajrey
Ustadz Zaid Susanto
Ustadz Ulin Nuha Al-Hafidz (Qari)
Ustadz Mizan Qudsiyah
Ustadz Sufyan Shidiq bin Fuad Baswedan
Ustadz Fathi bin Yazid (Anak Ustadz Yazid Jawas)
Ustadz Abu Thohur Jones Vendra
Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi
Ustadz Achmad Munir Bajuber
Ustadz Afifi Abdul Wadud
Ustadz Abu Humairoh
Ustadz Abu Muhammad Julham Efendi
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri
Ustadz Abdurrohman Abu Hanun
Ustadz Maududi Abdullah
Ustadz Abdurahman Thoyyib
Ustadz Fadlan Fahamsyah
Ustadz Azhar Khalid bin Seff
Ustadz Abu Haidar As-Sundawy
Ustadz Firdaus Sanusi
Ustadz Ahmad Zainuddin Al-Banjary
Ustadz Saeful Rahmat
Ustadz Abu Abdillah Amir
Ustadz Abu Faqih Rachmat Kurniawan
Ustadz Muhammad Hafiz
Ustadz Hary Badar bin Marwan
Ustadz Abu Alifa Asral Wadi
Ustadz Fachry Permana
Ustadz Abu Ja’far Cecep Rahmat
Ustadz Bahri Qosim
Ustadz Hamzah Abbas
Ustadz Sholeh Umri
Ustadz Hasan Al-Jaizy
Ustadz Ruslan Nurhadi
Ustadz Nuruddin Al-Bukhary
Ustadz Abu Ibrahim
Ustadz Benny Abu Aslam
Ustadz Ali Nur
Ustadz Amri Azhari
Ustadz Muhammad Hilman Al-Fiqhy
Ustadz Najmi Umar Bakkar
Ustadz Fuad Hamzah Baraba
Ustadz Amir As-Soronji
Ustadz Mudrika Ilyas
Ustadz Abu Qotadah
Ustadz Sofyan Chalid Ruray
Ustadz Abu Zubair Al-Hawary
Ustadz Annas Burhanuddin
Ustadz Ade Hermansyah
Ustadz Beni Sarbeni
Ustadz Chandra Aditya
Ustadz Faisal Abdurrahman
Ustadz Abu Faaris Yudi Kurnia
Ustadz Abul Jauzaa’
Ustadz Abu Ghozie
Ustadz Aspri Rahmat Azai
Ustadz Agung Wais Al-Qarny
Ustadz Khanif Muslim
Ustadz Fachrudin Nu’man
Ustadz Anshory Hadi
Ustadz Hafidz Abdurrahman
Ustadz Abu Nida Nana
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary
Ustadz Ali Musri Semjan Putra
Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan
Ustadz Abu Haitsam Yadi Supriyadi
Ustadz Zamzami Juned
Ustadz Sulaiman Abu Hani
Ustadz Asep Seppudin
Ustadz Chusnul Yakin
Ustadz Abu Alifa Asral Wadi
Ustadz Akhirudin
Ustadz Dani Maulani
Ustadz Abu Afaf Musa Mulyadi Lukman
Ustadz Khoiri As-Salaki
Ustadz Abu Abdillah Andi Suhandi
Ustadz Mahful Safarudin
Ustadz Abu Abdil Aziz Muhtarom
Ustadz Nizar Sa’ad Jabal
Ustadz Imam Abu Abdillah
Ustadz Harits Abu Naufal
Ustadz Abdullah Zaen
Ustadz Faizal Abdurrahman
Ustadz Muhammad Syahputra
Ustadz Rizal Yuliar Putrananda
Ustadz Mukhlish Abu Dzar
Ustadz Abu Umair As-Sundawy
Ustadz Abu Khaleed Resa Gunarsa
Ustadz Farhan Abu Furaihan
Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron
Dan masih banyak lagi…. (silahkan komentar)

HAFIDZHAHUMULLAHU TA’ALA (Semoga Allah menjaga mereka semua). Silahkan ambil ilmu sebanyak-banyaknya dari para asatidz sunnah kita di atas, karena mereka senantiasa berada di atas manhaj di atas yang benar. Mereka saling merekomendasikan satu sama lain dan sama-sama bertujuan satu, yakni mengajarkan bagaimana beragama yang benar sesuai manhaj salafush sholih. Mereka tidaklah didanai oleh Amerika ataupun ISIS, mereka bukanlah teroris. Mereka murni ingin mengajarkan agama dan kebaikan di tanah air kita tercinta ini. Terserahlah menyebut mereka wahabi, salafi, sesat. Akan tetapi silahkan tabayyun terlebih dahulu, silahkan lihat ceramah-ceramah mereka dengan hati yang bersih. Anda akan menilainya sendiri.


Selanjutnya, kalau kita melihat media sosial juga maka kita sering juga mendengar ceramah dari ustadz yang tampaknya sunnah dan lurus, tampaknya salaf akan tetapi sebenarnya ustadz tersebut memiliki syubhat yang mengerikan, penyimpangan akidah dan menyeleweng dari manhaj salafush sholih, di antara mereka adalah :

Ustadz Abdul Somad
Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Felix Shauw
Ustadz Idrus Ramli
Ustadz Azhar Idrus
Ustadz Buya Yahya
Ustadz Derry Sulaiman
Ustadz Hanan Attaki
Ustadz Oemar Mita
Ustadz Zulfikli Muhammad Ali
Ustadz Arifin Ilham
Ustadz Yusuf Mansur
Ustadz Haikal Hassan
Habib Rizieq bin Syihab
Habib Jindan bin Novel
Habib Ali Zainal Abidin
Habib Bahar bin Smith
Habib Umar bin Hafidz

Para asatidz kita telah mengingatkan kita agar tidak mengambil ilmu (menjadikan rujukan) para da’i di atas, karena mereka banyak menolak akidah salaf seperti menolak istiwa’ Allah (padahal 4 imam madzab telah bersepakat atasnya), menolak Allah di atas langit, suka berbuat bid’ah seperti maulid, tahlilan, berdzikir di kuburan wali dan lain sebagainya yang tidak ada contoh dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antara yang sudah mengkritik mereka ialah Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Ustadz Abu Yahya Badrussalam, Ustadz Firanda Andirja, Ustadz Abul Jauzaa’, Ustadz Erwandi Tarmizi, Ustadz Muflih Safitra, dan masih banyak lainnya. Ingat, dakwah menentramkan saja tidak cukup. Dakwah harus merujuk kepada pemahaman sahabat radhiyallahu ‘anhum, harus sesuai Al-Quran dan Hadits sahih.

Ingatlah kata salah seorang Ulama Besar kalangan Tabi'in yakni Muhammad bin Sirin rahimahullah, "Sesungguhnya ilmu agama (yang kamu pelajari) adalah agamamu (yang akan membimbingmu meraih ketakwaan kapada Allah), maka telitilah dari siapa kamu mengambil (ilmu) agamamu." (Dinukil oleh Al-Imam Muslim dalam Muqaddimah Shahih Muslim, 1/43-44 – Syarh Shahih Muslim)

Guru kita menimba ilmu sangatlah mempengaruhi kita. Maka dari itu perhatikanlah dari mana kita mengambil ilmu dan kepada siapa kita belajar. Banyaknya jumlah jama’ah, banyaknya pengikut di sosial media, banyaknya jumlah, tidak menjamin dakwahnya sunnah dan benar. Allah Ta’ala sudah memperingatkan kita.

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). (Q.S. Al-An’aam : 116)

Lantas bagaimana kalau kita ingin belajar dari ustadz-ustadz yang tidak salafi contohnya Ustadz Adi Hidayat? Sebaiknya tidak, karena syubhat itu luar biasa (mengerikan) dan hati itu lemah. Hati kita gampang sekali terikut, “Iya ya ini betul juga.”, “Betul juga kata ustadz itu”, “Ustadz itu lembut, menenangkan, tidak memecah belah”. Berhati-hatilah permainan syaitan dalam menyebar syubhat ke hati-hati kita.

Suatu ketika Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah bersama anaknya melewati suatu pengajian Mu’tazilah. Maka Imam Ahmad memerintahkan anaknya agar menutup telinga. Setelah usai melewati pengajian -sesat- tersebut maka Imam Ahmad baru memerintahkan anaknya agar membuka telinganya kembali. Anaknya bertanya kenapa ayahandanya itu memerintahkan demikian. Ayahnya pun -yakni Imam Ahmad- mengatakan bahwa syubhat itu mengerikan dan hati itu lemah.

Wallahi kami tidak membenci Ustadz Abdul Somad, Ustadz Adi Hidayat bahkan Habib Rizieq, Habib Umar yang notabennya adalah keturunan dari Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Akan tetapi kami hanya ingin meluruskan apa yang selama ini salah. Kalau salah, siapapun itu, termasuk ustadz salafi tetaplah salah. Akan tetapi ustadz salafi kalau salah maka akan ditegur lantas ruju’ kembali kepada jalan yang benar. Sementara ustadz yang tidak salafi telah berulang kali dinasehati, telah diajak berdiskusi, telah berulang kali diminta agar memperbaiki kesalahan, namun mereka tetap acuh tak acuh. Maka dari itu kami selaku umat Islam yang menyayangi kalian, selaku seseorang yang menyayangi saudaranya, maka kami masih berharap agar para asatidz dan da’i semuanya merujuk kepada dakwah salaf, mengikut jalan Nabi dan para sahabatnya. Semoga Allah beri hidayah.

Sebagai penutup, marilah kita beragama dengan benar, silahkan menjadikan ustadz-ustadz salafi yang telah kami sebutkan sebagai rujukan untuk mengambil ilmu agama. Jauhilah segala macam bentuk kesyirikan, perbuatan bid’ah dan fanatik terhadap golongan/madzab tertentu. Fanatiklah terhadap Rasul dan para sahabatnya. Silahkan mengambil ilmu sebanyak-banyaknya dari ustadz salafi yang sudah mendapat rekomendasi di atas. Silahkan lihat ceramah mereka di Youtube, Google, Instagram dan lainnya. Akan tetapi satu hal yang harus digaris bawahi adalah majelis ilmu tetap yang paling utama.

Wallahu a’lam bishshowab


Semoga bermanfaat.


Diselesaikan pada 27 Rabiul Awwal 1439 Hijriyah/15 Desember 2017 Masehi.

2 comments

ini situs haram. JANGAN DIPERCAYA. penyebar bidah, penebar kebencian, ustadz sesat dibilang benar, ustadz benar di bilang menyimpang. dasar laknatullah.. tunggulah balasan ALLAH SUBHANAHU WATAALA..


EmoticonEmoticon